Lahir di Desa Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, pada 30 November 1995, Alfian berasal dari keluarga sederhana dengan kedua orangtua, Supriyono dan Imas Masitoh, yang hanya berprofesi sebagai guru semata. Tekadnya sedari kecil hanya satu, ia tak ingin menyusahkan orangtua dan ingin membuat keduanya bahagia dengan jerih payahnya. Kini, cita-citanya berhasil ia wujudkan. Tak hanya memiliki satu perusahaan, empat perusahaan di bidang hosting, server, dan training sukses ia dirikan. Alfian berharap suatu saat bisa jadi manusia yang bermanfaat untuk orang di sekitarnya.
Inspirasi, Passion, Kekuatan, dan Kegigihan. Keempat karakter inilah yang dimiliki Alfian. Wirausaha muda, Founder dan CEO, IDCloudHost, yang merintis usahanya jatuh dan bangun. Perjalanan kehidupan yang dituangkan Alfi dalam bukunya“Jejak Klasik”. Jejak yang siapapun bisa menirunya. Dan, bisa memberikan peluang keberhasilan yang sama, sepanjang kualitas karakter dimilikinya. Untuk generasi milenial maupun para orangtua. Buku ini wajib dibaca!
Anak muda tersebut bernama Alfian Pamungkas Sakawiguna. Sosok anak muda yang sukses menjadi entrepreuneur hanya dengan mengandalkan kreativitas dan semangat pantang menyerah. Lahir dari keluarga sederhana di pelosok Kampung Sukabumi, Jawa Barat, Alfian mampu membuktikan dengan keterbatasan dan modal ala kadarnya dirinya bisa mencapai omzet miliaran rupiah saat ini. Hadirnya buku ini, Saya berharap akan menjadi salah satu inspirasi dalam memberikan jalan keluar terbaik atas persoalan pengangguran dan lemahnya kemampuan sumber daya manusia bangsa ini.
Hadirnya buku ini dapat menjadi salah satu cara untuk menyebarkan berbagai pesan dan nilai positif dari apa yang dilakukan seorang Alfian selama ini. Bagaimana caranya berjuang di tengah kondisi keterbatasan dan kesederhanaan. Bagaimana berpikir kreatif untuk mencapai kesuksesan. Dan yang lebih penting adalah pelajaran bagaimana bermanfaat untuk sesama. Hal tersebut terbukti dengan kepedulian Alfian dalam memberikan beasiswa bagi sejumlah mahasiswaTelkom University yang tidak mampu.